Ikan Koi

Koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper. Lebih spesifik lagi merujuk pada nishikigoi, yang kurang lebih bermakna ikan karper yang bersulam emas atau perak. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena koi merupakan homofon untuk kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta. Ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan mas (Cyprinus carpio) yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak. Koi biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan keindahan dan keberuntungan di dalam rumah dan luar rumah, karena ikan koi dipercaya membawa keberuntungan.

Karena ikan koi sangat dekat berkerabat dengan ikan mas, dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang menyebutnya ikan mas koi. Jenis ikan koi dibedakan tergantung dari warnanya, polanya dan ukurannya. Beberapa unsur warnanya adalah putih, hitam, merah, kuning, biru dan krem. Jenis koi paling dikenal adalah jenis ”Gosanke”, yang terdiri dari Kohaku, Taisho Sanshoku, and Showa Sanshoku.

Kabar tentang asal mula ikan koi, ada banyak versi. Salah satu yang tercatat, ada dalam buku berjudul Koi karya penulis Jepang yang bernama Takeo Kuroki. Ia menyebutkan bahwa sesungguhnya ikan cantik ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Jepang oleh orang-orang Cina lewat daratan Cina dan Korea.

Perkembangan koi di dunia, dimulai ketika ikan ini pertama kali diekspor Jepang ke San Fransisco pada tahun 1938. Kemudian meluas ke Hawai (1947), Kanada (1949) dan Brasil (1953). Pemeliharaan koi di luar Jepang pun meningkat drastis selama dekade 1980-an.

Koi, datang ke Indonesia diperkirakan tahun 1981 – 1982. Koi pertama ini panjangnya mencapai 100 cm dan bisa berumur 50 – 75 tahun. Ikan ini dibawa oleh seorang pecinta ikan bernama Hani Moniaga. Ia kemudian mengembangkan peternakan koi di Cipanas, Jawa Barat. Sejak saat itu, ikan koi jadi populer di kalangan masyarakat pecinta ikan.

Warna tubuh ikan koi, jadi pusat perhatian yang digemari pecintanya. Ada beberapa jenis koi jika dikelompokkan berdasarkan corak warna di tubuhnya. Ada yang berwarna tunggal (putih, merah, kuning, hitam, keemasan dan keperakan). Ada yang multiwarna, yang punya dua corak dan warna atau lebih di tubuhnya. Untuk golongan multiwarna, lebih dikenal dengan sebutan ghosiki.

Memelihara ikan koi, tak terlalu sulit. Syaratnya, tentu saja butuh kesabaran dari sang pemelihara dan kolam yang lumayan luas agar si cantik dari Persia ini bisa memperindah pemandangan di rumah Anda.

Ikan koi bisa dipelihara dalam kolam semen, kolam tanah atau kolam taman. Dianjurkan agar tidak memlihara koi di dalam akuarium karena ikan ini butuh areal berenang yang cukup luas dan dalam. Selain itu, jika dipandang dari sisi samping saja, keindahannya tak terlalu tampak. Karena warna-warna koi yang cantik, ada di bagian punggungnya.

Derajat keasaman (pH) air pada angka 6,5 – 8,5 paling cocok untuk mendukung pertumbuhan koi. Untuk menjaga sirkulasi air, perlu dipasang pompa yang mampu mensirkulasi air kolam. Tujuannya, agar kolam tak terlalu kerap dibersihkan.

Jenis pakan yang diberikan, berupa pakan alami (wortel, alga, chlorella, semangka, kubis, cabai hijau, sawi, daging kepiting, udang-udangan, jentik nyamuk, cacing rambut dan cacing darah) atau pakan buatan (berupa pelet). Yang terpenting, pakannya harus mengandung gizi yang seimbang. Setidaknya, mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat, mineral dan vitamin. Berilah pakan pada setiap dua kali sehari. Pagi dan sore hari.

Suka dengan koi? Cobalah untuk mulai memeliharanya dan melihatnya sibuk berenang-renang di kolam Anda.

 

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Koi
http://kampungberita.wordpress.com/category/hobbyikan-koi/

Leave a comment