Terjemahan Babad Arya Kenceng – 5

Sambungan Bagian 4

Ya Tuhan, semoga hamba tidak mendapat halangan. Hormat hamba kepada para dewa, yang menciptakan kebahagiaan lahir bathin, yang berwujud hakekat kebijaksanaan, yang menurunkan wangsa Ksatria, hakekatnbya menjadi tujuan sembah hamba, sembah hamba pada kaki Mu, beliau yang menganugrahi kebahagiaan lahir bathin, semoga berhasil segala tujuan, tidak menjumpai halangan, sebelum hamba menguraikan ceritra tentang keturunan Ksatria. Serta permohonan maaf hamba, kehadapan Mu kawitanku, yang berwujud Omkara Mantra, semoga sempurna, mencapai keselamatan dan panjang umur, sampai kepada seluruh keturunanku, berhasil segala yang menjadi tujuan, tidak menjumpai halangan, hamba membicarakan ceritra ini, menyebut-nyebut nama beliau yang telah mencapai nirwana.

011914_1138_BabadMunang1.jpg

Marilah kita berceritra kembali, seperti apa yang telah terurai di depan, beliau yang bergelar Sirarya Kenceng, karena beliaulah yang paling disegani, menjadi patih Sri Aji Bali, yang dapat memerintahkan para punggawa semuanya, beliau bertempat tinggal di desa Pucangan, yakni desa Bwahan, di wilayah Tabanan, di sanalah beliau mendirikan Puri, diberi abdi yang terpilih, entah berapa lama beliau berada di Pucangan, beliau mempunyai banyak putra, yaitu : I Dewa Raka, bergelar Sri Magada Prabhu; I Dewa Made, bergelar Sri Magada Natha; Kyayi Tegeh, bergelar Kyayi Tegehkori, beliau pindah menetap di Badung dan I Gusti Ayu Tegehkori, kawin dengan Kyayi Asak dari Kapal.

Continue reading