Pande Wayan Tusan, yang sering dipanggil I Wayan Tusan, dan kini beliau sudah menjadi orang suci (Sri Mpu Dharma Phala) lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga miskin, dari pasangan Guru Komang Gede dan Ni Nengah Wage di Banjar Tunggak, Dusun Pandesari, Bebandem pada tahun 1943.
Karena keadaan ekonomi, beliau hanya sempat mengenyam pendidikan formal SR (Sekolah Rakyat) 6 tahun pada Sekolah Rakyat No. 1 Bebandem dengan ijazah tahun 1959.
Bakat “‘Nyastra” rupanya diwarisi dari akar budaya sang ayah, yang mengabdikan diri sebagai “Balian Usada” yang cukup dikenal pada masanya dan kini mewariskan sejumlah lontar dan pengrupak, yang mengilhaminya untuk melanjutkan belajar secara tradisional (1967) di geria-geria di Budhakeling, Sibetan, Bungaya dan Sidemen, mendalami “guna dusun” yaitu kesusastraan tradisional dan kesenian daerah Bali lainnya.