Program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Kabupaten Badung (2)

Mengutip pula tulisan Bapak Rudi Hartono pada http://www.berdikarionline.com/prinsip-pembangunan-semesta-berencana-ala-bung-karno/ tentang awal mula dicetuskannya Program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yaitu pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan, yang berlangsung tanggal 10-12 Januari 2015, di Jakarta, kembali menggelorakan pemikiran besar Bung Karno yang salah satunya ada Program PNSB.

mega.jpg

Pada Rakernas tersebut, PDIP menghidupkan kembali gagasan Bung Karno mengenai Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB). Konsep besar ini dirumuskan oleh Bung Karno di tahun 1959 dan mulai dijalankan antara 1961-1968.

Keinginan PDIP menghidupkan PNSB langsung berterima luas. Banyak pihak yang meresponnya secara positif, termasuk Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo.

Continue reading

Program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (1)

Pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2016, Pemerintah Kabupaten Badung meluncurkan Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang dilaksanakan di Lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung “Mangupraja Mandala”. Peluncuran Program PPNSB Kabupaten Badung ini dihadiri oleh Mantan Presiden RI ke-5, Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau sekaligus meluncurkan implementasi dari program PPNSB Kabupaten Badung tersebut dengan menekan tombol sirine sebagai pertanda diluncurkannya implementasi Program PPNSB Kabupaten Badung tersebut.

mega (2).jpg

Apa itu Program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana tersebut ? Mungkin tulisan dari Bapak Arif Budimanta, Direktur Megawati Institute yang diambil dari situs http://nasional.sindonews.com dapat memberikan gambaran terkait pada Program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana tersebut.

Continue reading

Mlaspas Payadnyan – Karya Pegat Sot lan Anta Sapa Maha Warga AWBP

Hari Jumat tanggal 14 Agustus 2015, Maha Warga Arya Wang Bang Pinatih menggelar upacara Mlaspas Payadnyan yang merupakan rangkaian dari Karya Pegat Sot lan Anta Sapa yang bertempat di Ex. Balitex, Kesiman – Kertalangu (bekas lokasi Kerajaan Kertalangu).

awbp1

Upacara ini bertujuan untuk menyucikan lokasi dan uparengga yang akan digunakan dalam rangka Karya Pegat Sot lan Anta Sapa Maha Warga Arya Wang Bang Pinatih. Seperti yang telah diketahui, Karya Pegat Sot lan Anta Sapa ini dimaksudkan untuk memutus dan menetralisir sesangi (sumpah), dosa, kutukan yang terjadi sejak abad ke-17 saat Raja Kyai Anglurah Agung Mantra memimpin Badung di Puri Kertalangu.

Continue reading

I Gusti Ngurah Pindha – Tokoh Besar Putra Denkayu

I Gusti Ngurah Pindha lahir di Denpasar pada tahun 1924. Masa kanak-kanak hingga sekolah dasar dihabiskannya di Bali. Memasuki awal usia 20-an ia bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) dan menjalani pendidikan militer Jepang di Singaraja selama dua tahun (1943-1945).

Pindha

Pada masa perjuangan melawan Belanda ia turut menjadi anggota Kesatuan Resimen Sunda Kecil di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai. Jabatan resminya saat itu adalah Kepala Staf Batalion I dengan pangkat Letnan. Tetapi selama perjuangan ia sering berganti-ganti tugas sesuai perintah atasan dan mengikuti kebutuhan pasukan.

Continue reading

I Ketut Pelor – Mengabdi Untuk Seni Tari

Kesehariannya sangat sederhana dan terkesan pendiam, namun pembawaan itu akan berubah total bila tampil di atas panggung, menari lincah mengiringi alunan instrumen gamelan di atas pentas.

I Ketut Pelor (74), pria kelahiran Banjar Denkayu Delodan, Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dikenal sebagai seniman serba bisa, terutama di seni tari. Meskipun hanya mengenyam pendidikan formal setingkat sekolah dasar, namun kemampuannya dalam bidang pengembangan seni budaya tidak diragukan.

Kak Pelor

Berawal sebagai seniman arja pada tahun 1966 yakni sebagai penasar itu pernah melatih puluhan sekaa (grup) kesenian di sejumlah banjar dan desa di Kecamatan Mengwi dan sekitarnya di Kabupaten Badung.

Setiap odalan dan kegiatan ritual yang berlangsung di lingkungan desanya selalu menyempatkan diri untuk bisa berperanserta dalam menari untuk kelengkapan ritual.

Continue reading

Nyukat Genah Karya Anta Sapa lan Pegat Sot

Pasemetonan Maha Warga Arya Wang Bang Pinatih akan melaksanakan Karya Anta Sapa lan Pegat Sot yang bertempat di bekas Kerajaan Kertalangu – Kesiman pada Soma Kliwon – Wuku Krulut – Sasih Ketiga tanggal 24 Agustus 2015 mendatang. Serangkaian karya tersebut, pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2015 lalu dilaksanakan nyukat genah dan bangunan upakara di lokasi upacara.

IMG_0996

Upacara nyukat genah dan bangunan upakara dipimpin oleh Ida Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur Pejeng. Hadir pula Wabup Badung I Ketut Sudikerta, Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, penglingsir puri, panitia karya dan warga Arya Wang Bang Pinatih se-Bali.

Rangkaian karya setelah upacara nyukat, akan dilanjutkan dengan mulai mendirikan bangunan penunjang upacara/upakara.

IMG_1014 IMG_1008

IMG_0978

IMG_0974 IMG_0963

IMG_0962

IMG_0957

IMG_0948

IMG_0933

IMG_0921

IMG_0911

Matur Piuning Karya Anta Sapa dan Pegat Sot Warga Arya Wang Bang Pinatih

Denting genta mengalun dibarengi lafalan mantra Tri Sandya dari puluhan warga Arya Wang Bang Pinatih di Pura Luhur Dalem Mutering Jagat Desa Adat Kesiman yang menggelar ngatur piuning sembahyangan untuk mengawali upacara Anta Sapa dan Pegat Sot Maha Warga Wang Bang Pinatih, Senin 6 Juli 2015 sore.

IMG_0782

Mereka mengenakan pakaian adat Bali untuk melaksanakan persembahyangan, hadir Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, SE. yang juga Ketua Umum Pengurus Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Provinsi Bali.

Acara dimulai dengan persembahyangan Tri Sandya dan dilanjutkan kramaning sembah dan terakhir pengumuman terkait upacara Anta Sapa dan Pegat Sot bulan Agustus mendatang.

Continue reading

Atur Pakeling Karya Anta Sapa lan Pegat Sot Warga Arya Wang Bang Pinatih

OM Swastiastu,

Melarapan antuk manah suci nirmala makamiwah dreda bakti pacang ngaturang upacara yadnya manut kadi kecaping sastra agama, atur uningayang titiang mungguing para panglingsir Puri Sulang lan Puri Pinatih, Pengurus Paiketan Warga Arya Wang Bang Pinatih Provinsi Bali, Kabupaten/Kota se-Bali sampun sampun sumanggem jagi ngelaksanayang upacara/karya sane mamurdha “Anta Sapa lan Pegat Sot” nemonin rahina Soma KliwonKajeng KliwonWuku KrulutSasih Katiga tanggal 24 Agustus 2015 magenah ring pecak (bekas) Kerajaan KertalanguKesiman.

122913_1214_SlokaRajaPu1.jpg

Anta Sapa metu saking basa Sansekerta, wit kata “Anta” lan “Sapa“. Anta mapiteges maka Pemuput lan Sapa mapiteges Pastu. Dadosnyane Anta Sapa mapiteges mapralina/muputang/mucekang/nyirnayang pastu.

Pegat Sot mawiwit sakeng kruna Pegat lan Sot. Pegat mapiteges putus, puput. Sot mapiteges sumpah, sesangi, dosa, pastu. Dadosnyane Pegat Sot mapikenoh memutus sumpah, sesangi, dosa, pastu. Raris wenten basa “Megat Sot” mapiteges naur sesangi, ngelepasang sumpah/pastu.

Continue reading

Penebang Kayu Kehilangan Kapak

Alkisah, ada seorang penebang kayu. Suatu hari dia kehilangan kapaknya, sehingga dia tidak bisa bekerja. Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapaknya.

curiga

Pagi itu ketika sang tetangga berangkat dan menutupi peralatan kerjanya dengan kain, rasanya kapaknya pasti disembunyikan disana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa tidak tulus. Pasti dia pencurinya.

Besoknya, tetangganya bahkan terasa jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang menyapa, kali ini menyempatkan berbasa-basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya dua hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya.

Semakin dipikir semakin yakin.

Continue reading

Keseimbangan Hidup

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Keseimbangan-Hidup-300x300

Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

“Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan,” seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, “Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?”

Continue reading